Gua hidup di indonesia. Gua seorang warga indonesia. Seluruh
warga indonesia kalau tahun baru pasti bersiap siap. Yap siap siapbuat banjir
itu udah menjadi agenda warga indonesia khususnya jakarta.
Gua bermukim di salah satu perbatasan jakarta. Yap walaupun
gua hidup di perbatasan dan belum teralu menerima efek dari banjir
jakarta, gua cukup di buat kerepotan
juga. Aktivitas gua kebnayak melalu jalur jakarta, dan secara gak langsung gua
kena banjir.
Pernah gua lagi pengen cari barang dan waktu itu gua pake
motor butut pergi ke daerah jakarta dan secara tiba tiba lautan kota terlihaat
jelas di depan mata gua, seketika motor gua juga mogok, dan mau gak mau gua
harus dorong juga, dan mencari ttempat yang enak yaitu di SPBU dan SPBU
terdekat sekitar 500 meter dari ujung jalan yang kena banjir, dan lo tau gua
dorong ampe sono, dan ketika samapai sana antrian motor terlihat, gila gak tuh.
Gua istirahat sejenak, sambil gua benerin motor dan ketika
motor gua udah bisa jalan hujan turun skin derasnya apes!!!.
Gua pulang ke daerah bekasi, dan di bekasi juga banjir .
bener bener tahun baru udah di kasih kado yang meliah sampe sampe gua kehabisan
tempat buat nampung. Bayangin aja enak awal tahun makin kesana di kasih rejeki
yang melimpah luar binasa.
Yang menjadi masalah bukan siapa yang bertanggung jawab tapi berapa kerugian tenaga
sama materi yang gua keluarkan demi bisa melewati banjir yang hanya sesaat ini?
Mending mereka mau nanggung biyaya motor gua kalau masuk ICU atau di rawat
inap? Itu semua gak cukup dengan 1000
atau 2 000.
Tapi coba ambil sisi positifnya, yaitu orang yang pacaran
bisa romantis dengan meminjamkan jaketnya, atau pun anak kampung bisa renang gratis,
dan misal kehabisan duit buat nyuci motor bisa pake air yang tersedia selagi
ada.
Lain dari pada itu banjir juga bisa di jadikan ajang
adrenalin, kita tinggal injam perahu karet dan pergi ke sungai, itu sensasi
arung jeramnya sangat luar binasa. Sewaktu waktu juga bisa di jadikan ladang
rejeki , ya sewa perahu buat nyebrang, atau pun ojek ban karet bagi yang
merasasakn atau berpariwisata.
Tetapi hujan juga
rezeki dari tuhan yang maha esa sekaligus menandakan kebesarannya, ia menurunkan
hujan sebagai nikmat bagi yang mesyukurinya. Tinggal dari kita semua saja bagai
mana melihat hujan itu , apakah rezeki?atau bencana? Bagi mereka yang bersyukur
hujan adalah rezeki yang jarang datang, nikmat bagi setiap mahkluk hidup.
Tetapi bagi mereka yang tak tahu cara mensyukuri nikmat-Nya
ini adalah suatu bencana yang sangat dahsyat.dan ini juga berupa teguran darnya
agar kita mencintai alam dan mensyukuri apa yang ada, bukanya merusak apa yang
ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar