Aku yang
menyambut pagi itu dengan semangat.pagi itu aku di sambut oleh seluruh penjuru
dunia yang telah menyadari kehadiran ku. Aku yang baru saja naik ke kelas 2 SMA
dan memilih jurusan ipa,dan mungkin ini salah satu kejadian yang paling
berkesan. Perkenalkan namaku Adnan,Muhammad Adnan untuk lebih lengkapnya.
Pagi itu aku
terbangun dengan semangat penuh, menjalankan hari hari seperti biasa,kegiatan
biasa mandi makan dan berangkat ke sekolah.
Pada saat di
sekolah aku melihat pembagian kelas, dan sesampainya di kelas aku terkejut
karena ada seorang gadis cantik yang selama ini aku hanya menjadi pengagum
rahasianya saja,sebut saja namanya Vany. Selama kegiatan belajar mengajar aku
terus memandanginya, dan entah mengapa mata ku hanya tertuju kepadanya dan
sampai pada saat istirahat aku meberanikan diri untuk mendekatinya dan
bertukaran nomor hp,pin BB,dan Twitter.
“Hai
Van?,ujar ku.
“hai juga”
ujar vany.
“kebetulan ya
kita sekelas”
“iya
nih,kebetulan”
“Bagaimana
dengan susana kelas sekarang lebih asik dong di banding kelas dulu kamu van?”
“hmm ,,,
sepertinya begitu sih, kamu gak ikut lutfi ke kantin?”
“engga lagi
pengen di kelas aja,kamu kenapa gak ke kantin?”
“sama kayak
kamu,pengen di kelas”
“hmm aku
boleh minta nomor hp kamu ga,kalau bisa sih sama pin bbnya?”
“boleh kok,
nih nomornya 08571789xxx nih pin bbnya 74dfbxx”
Selama
istirahat kami terus saja mengobrol,entah mengobrol tentang film ataupun
tentang hal lainya, vany ini asik di ajak ngobrol.vany ini tidak teralu cantik,
tetapi aku merasa ada yang istimewa denganya, entah itu sifatnya yang kayak
anak kecil teetapi tetap dewasa, sifatnya
yang
lucu,bahkan senyumannya atau tatapan matanya yang indah.
Pulang
sekolah aku pun langsung ngeinvite dirinya, ibarat jalan kaki ketemu badut tak
ku sangka langsung di accept sama vany. Dan selama perjalan pulang aku terus
saja bbman sama dia.
Dan pada
malam harinya setelah ku selasai mengerjakan tugas,aku langsung bbm dia, entah
ada apa aku tak berpikir panjang untuk bbm dia, yang sebenarnya aku males bbman
sama orang, biasanya aku selesai belajar tidur,tetapi entah kenapa malam itu
sungguh berbeda, seperti ada yang menemani. Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta.
“hai” sapa
aku di chat bb
“hai juga”
balasnya
“sudah
belajar kamu?” tanyaku
“sudah,kamu
sendiri sudah selesai belajarnya?
“baru
selesai, kamu sudah makan ?” tanya ku sedikit perhatian kepadanya
“sudah, kamu
lagi ngapain?” dia berbalas bertanya,
“hmm lagi
bernafas sambil bbman sama kamu nih,kamu sendiri?” balas ku sambil bercanda
kepadanya,
“ah kamu bisa
saja,hehehe, aku sedang menghela nafas sambil membalas chat kamu” balasnya
kemudian
“sudah malam
watunya para gadis tidur” balas ku kembali
“iya, aku
tidur duluan”
“oke see you
tomorrow”
“ok see you”
Dan sejak itu
aku pun semakin lengket dan semakin dekat dengan dia, setiap hari kami
mengobrol, bercanda bareng,dan terkadang aku satu kelompok dengan dia, dan hal
itu membuatku semakin terasa senang. Dan benar mungkin itu yang dinamakan “Falling
In Love”.
Hari demi
hari,bulan demi bulan, kita saling dekat, dan seprtinya kami sudah mengerti
watak dan perasaan masing-masing, dan pada akhirnya aku pun meberanikan diri
untuk menyatakan perasaan ku kepadanya,hari itu hari senin tanggal 27 september,
sebelu aku menyatakan perasaan ku kepadanya aku terlebih dahulu vurhat ke
sahabat dekat ku lutfi.
“fi,
menurutmu bagaimana vany? Tanyaku
“bagaimana
apanya?” jawabnya
“ya pribadi
orangnya?”
“baik
lucu,asik, kenapa emangnya? Lu mau
nembak dia?” tanyanya dengan langsung
“ya menurut
lu gimana gua kalau pacaran sama dia?pantes ga?”
“ya pantes
aja gua sebagai sahabat hanya bisa mendukung lu aja, semua keputusan ada di
tangan lu sob”
Setelah
pembicaraan itu aku pun langsung menemui vany yang sedang berada di
kantin,untung saja kantin sedang tidak ramai,aku lantas memberanikan diri untuk
berkata jujur padanya.
“hai van?
Sedang makan?” tanya ku mulai pembicaraan
“iya, kamu
sedang apa disini?” tanyanya kembali
“ya ingin
makan, tapi malah ketemu kamu”
“ohehe yasudah
makan dong”
“iya, van aku
ingin ngomong sesuatu sama kamu” aku meminta izin
“kalau mau
ngomong sesuatu ngomong aja, tak usah pakai izin dulu kali” izinya
“begini van,
sebenernya aku ... hmm aku” aku sedikit gugup
“kamu
kenapa?” tanyanya
“aku suka van
sama kamu, aku pengen kita pacaran” ujar ku secara spontan
“kita lagi ga
seriuskan?” tanyanya memastikan
“aku serius
van, aku suka sama kamu “
“aku juga
suka kok sama kamu, aku juga mau kita pacaran” jawabnya
“beneran ini
van?” jawab ku untuk memastikan
“iya nan,
kita pacaran” jawabnya dengan malu
“aku kelas
duluan ya” aku meminta izin untuk pergi
“iya”
jawabnya
Bel pun
berbunyi, selama di kelas aku tak berhenti memikirkannya, setiap saat aku
kehilangan fokus untuk belajar, tetapi disisi lain hal ini yang membuat ku
semangat untuk masuk sekolah, dan belajar dengan giat
Bell pulang
pun berdering, artinya tanda aku dan dia berpisah, aku menuju rumahku dan dia
menuju rumahnya aku di tengah perjalan tetap bbman sama dia untuk memastikan
keadaannya.
Malam harinya
seperti biasa setelah selesai belajar aku bbman sama dia menayakan sesuatu
seperti biasa.
“malam vany
ku “ sapa kumemulai chat
“malam juga
adnan”
“lagi ngapain
pacar baruku?” balasku dengan sedikit bercanda
“lagi beres
beres buku pacar baru ku, kamu sendiri”
“lagi nunggu
kamu bales bbm nih, sudah makan belum?”
“sudah”
jawabnya.
Sepanjang
malam kami terus saja bbman tanpa henti sehingga waktu sudah menunjukan pukul
10.00 malam dan dia tidur karena takut bangun kesiangan.
“adnan aku
tidur duluan ya”
“yasudah
kalau kamu sudah mengantuk, see you tomorrow”
“ok see you”
Ke esokan
harinya aku terbangun dari kasur dengan penuh semangat ternyata di hp ku sudah
ada bbm dari dia yang mengatakan “morning, adnan jangan lupa sarapan sebelum
sekolah, sampai ketemu di sekolah ya”
Pada saat di
sekolah dia tampil berbeda, dan senjang hari aku tak henti berbicara
kepadanya,bercanda, dan hal hal itu yang membuat ku semangat untuk pergi
sekolah selama di kelas pun aku semangat terlebih jika ada tugas kelompok dan
sekelompok dengannya.
Hari demi
hari, bulan demi bulan, aku semakin sayang kepadanya, entah kenapa perasaan itu
seperti mengalir bagaikan air yang berjalan begitu saja di lintasan, tetapi
lintasan yang di lalui air tuk berjalan sampai kehulu tak mudah, ada saja batu
yang menghadangnya. Begitupun aku dan vany ada saja kita masalahnya, entah itu
salah paham atau yang lainnya, tapi itulah namanya kasih sayang, yang akan di
uji oleh sebuah ujian untuk membuktikan bahwa kita tulus menyayanginya tampa
alasan sedikitpun. Ya masih sama seperti air yang berjalan, batu itu akan
menghalagi air itu untuk membutikan seberapa sungguhnya air itu untuk melewati
batu tersebut.
Bulan demi
bulan aku sama vany melewati, dan pada akhirmnnya di bulan november pada saat
kita anniversary yang ketiga bualn, aku merasa vany berubah, dia lebih cuek,
kurang care, dan jarang sekali membalas bbmku meskipun aku melihatnya sedang
menggunakan hpnya.
Masalah ini
sempat mebuat hubungan kita jenuh. Terutama diriku, aku terkadang jenuh tetapi
disisi lain dia juga suka sama cowok lain, dan hal itu aku mendengarnya dari
sahabat ceweknya, sahabt ceweknya ini namanya dina , dia sangat dekat dengan
vany, sehingga dia pasti tau kenapa vany berubah.
“din din din”
ujar ku memangil dina
“ya ada apa?”
sahutnya
“gua mau
ngomong soal vany din” ujar ku kembali
“ngomong soal
vany?soal apa ya?”
“lo tau gak
din dia akhir akhir ini vany kenapa, sikapnya berubah gitu ke gua,dia suka ya
sama cowok lain?” tanya ku
“yang kurang
lebih begitu, dia lagi deket sama cowok yang namanya si andar” beritahunya,
“deketnya
udah lama din?” tanya ku kembali
“ya begitu
deh,cukup lah”
“yasudah
thanks yaa”
Untung saja
dina ini orangnya mudah terbuka,jadi agak tidak teralu sulit untuk bertanya
soal vany ke dia.
Pada saat bel
pulang sekolah berbunyi aku berusaha menumi vany, namun vany terus saja
menghindar dengan banyak alasan.
“van..van..
vany..” panggil ku
“iya”
“aku mau
tanya, apa kamu lagi deket sama cowok lain?” tanya ku,
“udah ya
adnan kita jangan bahas ini dulu aku mau cepet pulang badan ku agak gak enak”
menghindarnya.
Sepanjang
perjalanan aku terus saja menghubungin vany, mencoba menelpon ataupun bbm,
tetapi usaha itu sia sia. Sampai pada malam hari aku terus saja menghubunginyan
dan sampai ketika ia membalas dan kagetnya dia meminta putus.
“vany?” chat
ku mencari dia
“iya adnan?”
“kamu belum
jawab pertanyaan ku di sekolah, kamu lagi dekat sama cowok lain?” tanya ku
“maaf adnan
aku gak bermaksud menghianati kamu, tapi aku mau kita udahan dulu pacaranyta, aku
lelah, aku tau belankangan ini kita sering berantem, mungkin kamu terkekang
dengan kehadiran aku, maka dari itu aku minta kita putus dulu” ujarnya yang
membuatku terdiam sesaat,
“tapi van,
putus itu bukan solusinya, pacaran atau suatu hubungan pasti ada kalanya
berantem dan itu wajar” balas ku untuk mempertahankannya,
“maaf tapi
ini udah keputusan ku aku harap kamu mengerti” balasnya kembali
Dan setelah
itu dia tidak memberi ku kabar lagi, bagai jatuh tertimpa tangga, hal itu
berlalu begitu cepat baru saja aku pacaran besoknya putus.
Ke esokan
harinya pada saat aku terbangun, seperti berbeda dengan sebelumnya, dan pada
saat di sekolah aku mengetahui vany pacaran dengan andar, pada saat itu pun aku
hancur, seperti benteng cina yang di bangun selama 50 thun dan hancur oleh
sebuah bom dalam waktu 5 detik.
Pada waktu
itu aku mengetahuinya dari sahabat ku lutfi, dia mengetahuiya juga dari dina,
terlebih lutfi dengan dina cukup dekat.
“nan?” sahut
lutfi
“ada apa fi”
ujar ku
“lu udah tau
kalau vany jadia sama andar?” tanyanya,
“belum, emang
jadian kapan?”
“Tadi pagi
kata dina,gua pikir lu udah tau”
“gua belum
tau sama sekali kalau vany jadian pagi ini soalnya gua baru putus semalam”
“hah? Lu baru
putus semalem, dina bilang lu putus udah lama dari vany, dina di kasih tau vany
lagi”
“ah bohong
itu”
“yasudah sob,
santai aja, cewek banyak, gua tau lu patah hati sekarang, tapi move on men”
semangatnya kepada ku.
Mengehatuhi
itu aku seharian diam seribu bahasa,di kelas, aku masih heran secepat itu kah
vany melupakanku, dan hal itu yang membuat aku bertanya tanya, dan aku
menyimpan keyakinan bahwa masih ada perasaan sedikit di vany untuk ku.
Dan malam
harinya aku chat dia, untuk memberiakan selamat atas jadiannya mereka, dengan
berat hati pun aku mendoakannya.
“selamat ya
vany yang jadian sama andar, semoga kalin lebih baik” ujar ku di chat
“iya adnan
maaf ya,aku gak bermaksud menyakitimu” balas dia.
Sejak malam
itu aku pun berusaha melupakan vany, aku dekat dengan berberapa cewek, tetapi
tak ada yang mampu membuat ku penasaran, mungkin karena begitu istimewanya vany
dalam hati ku.
Sampai pada
akhirnya kurang lebih 2 minggu aku mendengar kabar hubungan mereka,dan yang aku
dengar adalah hubungan ,mereka tak di sukai oleh bereberapa temanya vany,
karena ada yang suka sama andar dan vany terkesan mengambil andar.
Mendengar hal
itu pun aku langsung bertanya pada lutfi dan dina, dan kebetulan pula mereka
sedang makan di kantin.
“hai din,fi
... “ sapa ku kepada mereka
“iya nan?
Whats happens?” ujar lutfi
“gua mau
nanya soal hubungan vany and andar” ujar ku
“nanya soal
apa nan?” kata dina
“ gua dengar mereka putus karena vany seolah
olah ngerebut andar ya?” tanyaku pada mereka,
“kayaknya sih
begitu” perjelas lutfi
“kalau vany
curhat ke gua sih dia gak mau cari gara gara makanya mereka putus” sambung dina
“artinya
mereka benar putus?” tanyaku kembali
“yap benar
mereka putus, dan gak mungkin balikan lagi” perjelas dina
“ya bisa jadi
sih, memang kenapa nan?lu mau balikan?” tanya lutfi
“gak juga,
Cuma pengen tau aja tentang mereka “ bantah ku,
“yasudah
kalau begitu kalau lu mau balikan juga ga salah kok, vany memang lebih baik
sama lu” jelas lutfi,
Aku terus
kepikiran tentang hubungan mereka berdua, pikiran ku menisyaratkan aku akan
balikan dengannya, dan hatiku pun sama. Aku ingin bertanya langsung pada vany
tetapi aku merasa malu, karena urusan itu bukan urusan ku lagi.
Akhirnya
kuputuskan untuk bertanya kepada vany pada malam hari via chat bbm. Aku masih
berharap vany terbuka dengan ku untuk menceritakan semuanya.
Pada malam
harinya aku menanyakan ke vany
“hai vany”
sapa ku di chat
“iya nan”
jawabnya
“aku mau
tanya sesuatu ke kamu boleh tidak ?” tanyaku meminta izin
“iya nan
tanya saja kalau mau nanya”
“van aku tau
kamu putus sama andar, aku mau nanya kamu kenapa bisa putus sama dia?” tanya ku
kepadanya
“nan, aku
putus karena kita berdua ya karena kita memang tidakk bisa bersama lagi, dn tak
akan pernah bisa” jawabnya
“terus soal
kabar yang kamu ngerebut anadr itu benar?”
“kalau itu
aku gak tau tapi aku seperti mereasa begitu”
“yasudah
kalau kamu sama dia memang begitu aku cuman bisaberdoa yang terbaik buat kamu”
“ok thanks ya
nan” ujarnya.
Semenjak
malam itu aku ke pikiran untuk balika sama dia, entah pikiran dan niat itu
terus sejalan aku takbisa membohongi diriku sendiri. Dan ini semua berjalan
begtu cepat.
Keesokan
harinya aku berangkat sekolah dan melihat vany tampak berbeda, dia terlihat
lebih senang dan pada istirahat aku menegur dia,
“hai
van,sendirian aja nih, lagi seneng pula” goda ku tengah menyapanya
“iya nan, aku
gak tau kenapa lagi seneng banget hari ini, seperti membuka lembaran baru
tetapi di dalam lembaran itu terdapat lembaran lama” ujarnya vany,
“mungkin
lembaran lama itu yang akan selalu menemani mu dalam lembaran baru van” sambung ku
“ciee ada
yang mau balikan nih” goda dina yag tiba tiba muncul
“kagak ah
biasa aja”
“biasa apa
bisa balikan bro” sahut lutfi
Dan pada saat
itu aku pun langsung pede untuk mengajak balikan vany, terlebih vany seperti
memberi isyarat, dan mulai itu pun aku mengajak dia nonton di salah satu mall.
“vany, kita
nonton yuk” ajak ku
“nonton apa?
Dimana?” tanya nya
“ya apa aja
yang seru deh”
“yaudah ayo
deh” dia menerima ajakan ku
Aku langsung
bergegas pulang dan bersiap untuk pergi bersama vany, entah mengapa aku
sanghaat bersemangat untuk jalan bersamnya. Setelah aku selesai bersiap siap
aku langsung berangkat kerumahnya.dan setelah aku menjemput vany aku langsung
pergi ke tempat mall yang akau tuju untuk menonton, dan pada waktu itu aku
menonton film yang bergenre horror. Dan pada saat setelah selesai menonton kami
makan dan di situ aku mengajak dia balikan.
“van?”
“hmm iya?”
“balikan
yuk?” ajakku
“hah?
Balikan? Kamu seirus?” tanyanya
“iya serius, aku
masih sayang sama kamu, aku sulit melupakan mu vany, kamu teralu istimewa
buatku”
“iya aku juga
masih sayang sama kamu” jawabnya yang membuat ku senang seperti jatuh tertimpa
duit 1 miliyar
“jadi kita
balikan?” tanya ku mempertegas
“iya adnan”
Dan setelah
balikan dan makan, aku mengantar dia pulang, dan malam itu tepat 27 februari,
aku balikan sama dia dan menjalani hari hari bersamanya kembali, seperti sedia
kala,
Memang benar
kita selalu membuka lembaran baru, tetapi di dlam lembaran baru terdapat goresa
atau kalimat lama yang akan mengisi lembaran itu, tetapi setiap lembaran pasti
ada halaman terkahir yang harus di isi dan memang harus di akhiri, memang bukan
akhir tetapi itu adalah sebuah lembaran terkahir yang akan isi dan berganti
buku.
Sama seperti
aku dan vany ada lembaran terkahir. Setelah aku balikan hari demi hari,bulan ke
bulan, dan sampai waktu yang terasa sangat cepat sekali berjalan. Waktu itu aku
sedang melaksanakan ujian nasional,, memang aku selama UN masih berhubungan
dengan vany, tetapi pada saat kami lulus kami terpisah, vany di jakarta dan aku
harus berangkat ke jogja bersama lutfi untuk melanjutkan study, dan disitu
mulai terbongkar, vany kembali bermain dengan cowok dan aku pun tak sadar
terpukau oleh seorang wanita di sana. Lalu vany pun bertanya pada ku tetang
siapa wanita itu.
“adnan?”
“iya van?”
“apa benar
kamu dekat sama seorang cewek di sana?”
“engga, dia
Cuma teman biasa?” bantah ku
“kamu jangan
bohong, aku mendengar semua dari lutfi, kalau kamu gak bisa sama aku bilang
saja, tak usah seperti ini, aku tau aku pernah kayak begini, tapi aku gak mau
hal ini terjadi kembali” jawabnya yang membuat ku tak bisa berkata banyak,
“maaf vany
aku sayang sama kamu kok” tanya ku untuk menghiburnya.”
“iaya aku
masih percaya”
Setelah dari
itu hunbungan ku sempat membaik sesaat, tapi memang namanya waktu pasti akan
memisahkan, aku tak tahan dengan keadaan semua ini,dan pada akhirnya aku
putuskan untuk berpisah dengan vany.
“vany”
“iya?”
“kita putus
ya?,maaf aku begini mungkin aku memang bukan yang terbaik buat kamu, tapi aku
begini karena keadaan, aku tau aku salah, tapi aku capek dengan semua ini van”
penjelasan ku
“yaudah nan,
kalau hungan kita memang tidak bisa di pertahankan aku hanya bisa nurut apa
yang menjadi kemauanmu” jawabnya
“makasih atas
semuanya van, kamu udah mengisi hari hari ku, thanks for all vany” kata
terakhir ku
“thanks for
all juga adnan karena kamu uga mengisi hari aku” kata terakhirnya
Dan mulai
pada saat itu aku benar benar merasa kehilangan, I Was Born To Tell You I Love
You, hanya kata itu yang ada dalam
pikiran ku, aku memang kehilangan cintanya, cinta yang pernah mengisi ruang di
hati ku,dan terkadang aku merindukan segalanya dengan dia canda tawwa, sedih,
senag, dan lain sebagainya, kenangan yang tersisa hanyalah bingkai foto aku dan
dia.
Dan mungkin
itu cerita yang ada di lembaran terakhir yang dapat kita tuliskan, dan aku
yakin vany telah membuka lebaran baru bersama dengan lainya, dan jujur
kebodohan yang ku buat selama hidupku adalh melepaskan cinta yang mungkin
menjadi abadi, cinta yang sangat istimewa dan tak akan ada yng mampu
menggantikannya.
I Was Born To
Tell You I Love You, aku ingin memberikan seuntaikata itu untuknya, karena
memang aku terlahir untuk mengatakan cinta padanya, dan memang kepadanya.
Memang
lembaran terakhir bukan akhir dari buku yang bisa aku tulis, tetapi dari
lembaran terakhir itu tak ada lagi goresan di lembaran baru yang berasal dari
lembaran sebelumya, sampai saat ini aku belum bisa melupakan lembaran terkhir
itu yang artinya aku belum bisa melupakan vany, tetapi aku belajar di lembaran
baru bahwa melupakan itu pelajaran, dan dari melupakan itu kita belajar bahwa
masih ada cerita yang lebih panjang yang masih bisa di tuliskan di lembaran
beikutnya.
“ I WAS BORN
TO TELL YOU I LOVE YOU”
THE END