Pages

Senin, 01 September 2014

Seperti awal tapi sebenarnya berakhir “TO TELL YOU I LOVE YOU”




Aku yang menyambut pagi itu dengan semangat.pagi itu aku di sambut oleh seluruh penjuru dunia yang telah menyadari kehadiran ku. Aku yang baru saja naik ke kelas 2 SMA dan memilih jurusan ipa,dan mungkin ini salah satu kejadian yang paling berkesan. Perkenalkan namaku Adnan,Muhammad Adnan untuk lebih lengkapnya.

Pagi itu aku terbangun dengan semangat penuh, menjalankan hari hari seperti biasa,kegiatan biasa mandi makan dan berangkat ke sekolah.
Pada saat di sekolah aku melihat pembagian kelas, dan sesampainya di kelas aku terkejut karena ada seorang gadis cantik yang selama ini aku hanya menjadi pengagum rahasianya saja,sebut saja namanya Vany. Selama kegiatan belajar mengajar aku terus memandanginya, dan entah mengapa mata ku hanya tertuju kepadanya dan sampai pada saat istirahat aku meberanikan diri untuk mendekatinya dan bertukaran nomor hp,pin BB,dan Twitter.
“Hai Van?,ujar ku.
“hai juga” ujar vany.
“kebetulan ya kita sekelas”
“iya nih,kebetulan”
“Bagaimana dengan susana kelas sekarang lebih asik dong di banding kelas dulu kamu van?”
“hmm ,,, sepertinya begitu sih, kamu gak ikut lutfi ke kantin?”
“engga lagi pengen di kelas aja,kamu kenapa gak ke kantin?”
“sama kayak kamu,pengen di kelas”
“hmm aku boleh minta nomor hp kamu ga,kalau bisa sih sama pin bbnya?”
“boleh kok, nih nomornya 08571789xxx nih pin bbnya 74dfbxx”

Selama istirahat kami terus saja mengobrol,entah mengobrol tentang film ataupun tentang hal lainya, vany ini asik di ajak ngobrol.vany ini tidak teralu cantik, tetapi aku merasa ada yang istimewa denganya, entah itu sifatnya yang kayak anak kecil teetapi tetap dewasa, sifatnya
yang lucu,bahkan senyumannya atau tatapan matanya yang indah.
Pulang sekolah aku pun langsung ngeinvite dirinya, ibarat jalan kaki ketemu badut tak ku sangka langsung di accept sama vany. Dan selama perjalan pulang aku terus saja bbman sama dia.

Dan pada malam harinya setelah ku selasai mengerjakan tugas,aku langsung bbm dia, entah ada apa aku tak berpikir panjang untuk bbm dia, yang sebenarnya aku males bbman sama orang, biasanya aku selesai belajar tidur,tetapi entah kenapa malam itu sungguh berbeda, seperti ada yang menemani. Mungkin  ini yang dinamakan jatuh cinta.

“hai” sapa aku di chat bb
“hai juga” balasnya
“sudah belajar kamu?” tanyaku
“sudah,kamu sendiri sudah selesai belajarnya?
“baru selesai, kamu sudah makan ?” tanya ku sedikit perhatian kepadanya
“sudah, kamu lagi ngapain?” dia berbalas bertanya,
“hmm lagi bernafas sambil bbman sama kamu nih,kamu sendiri?” balas ku sambil bercanda kepadanya,
“ah kamu bisa saja,hehehe, aku sedang menghela nafas sambil membalas chat kamu” balasnya kemudian
“sudah malam watunya para gadis tidur” balas ku kembali
“iya, aku tidur duluan”
“oke see you tomorrow”
“ok see you”

Dan sejak itu aku pun semakin lengket dan semakin dekat dengan dia, setiap hari kami mengobrol, bercanda bareng,dan terkadang aku satu kelompok dengan dia, dan hal itu membuatku semakin terasa senang. Dan benar mungkin itu yang dinamakan “Falling In Love”.
Hari demi hari,bulan demi bulan, kita saling dekat, dan seprtinya kami sudah mengerti watak dan perasaan masing-masing, dan pada akhirnya aku pun meberanikan diri untuk menyatakan perasaan ku kepadanya,hari itu hari senin tanggal 27 september, sebelu aku menyatakan perasaan ku kepadanya aku terlebih dahulu vurhat ke sahabat dekat ku lutfi.

“fi, menurutmu bagaimana vany? Tanyaku
“bagaimana apanya?” jawabnya
“ya pribadi orangnya?”
“baik lucu,asik, kenapa emangnya? Lu  mau nembak dia?” tanyanya dengan langsung
“ya menurut lu gimana gua kalau pacaran sama dia?pantes ga?”
“ya pantes aja gua sebagai sahabat hanya bisa mendukung lu aja, semua keputusan ada di tangan lu sob”

Setelah pembicaraan itu aku pun langsung menemui vany yang sedang berada di kantin,untung saja kantin sedang tidak ramai,aku lantas memberanikan diri untuk berkata jujur padanya.

“hai van? Sedang makan?” tanya ku mulai pembicaraan
“iya, kamu sedang apa disini?” tanyanya kembali
“ya ingin makan, tapi malah ketemu kamu”
“ohehe yasudah makan dong”
“iya, van aku ingin ngomong sesuatu sama kamu” aku meminta izin
“kalau mau ngomong sesuatu ngomong aja, tak usah pakai izin dulu kali” izinya
“begini van, sebenernya aku ... hmm aku” aku sedikit gugup
“kamu kenapa?” tanyanya
“aku suka van sama kamu, aku pengen kita pacaran” ujar ku secara spontan
“kita lagi ga seriuskan?” tanyanya memastikan
“aku serius van, aku suka sama kamu “
“aku juga suka kok sama kamu, aku juga mau kita pacaran” jawabnya
“beneran ini van?” jawab ku untuk memastikan
“iya nan, kita pacaran” jawabnya dengan malu
“aku kelas duluan ya” aku meminta izin untuk pergi
“iya” jawabnya

Bel pun berbunyi, selama di kelas aku tak berhenti memikirkannya, setiap saat aku kehilangan fokus untuk belajar, tetapi disisi lain hal ini yang membuat ku semangat untuk masuk sekolah, dan belajar dengan giat
Bell pulang pun berdering, artinya tanda aku dan dia berpisah, aku menuju rumahku dan dia menuju rumahnya aku di tengah perjalan tetap bbman sama dia untuk memastikan keadaannya.
Malam harinya seperti biasa setelah selesai belajar aku bbman sama dia menayakan sesuatu seperti biasa.

“malam vany ku “ sapa kumemulai chat
“malam juga adnan”
“lagi ngapain pacar baruku?” balasku dengan sedikit bercanda
“lagi beres beres buku pacar baru ku, kamu sendiri”
“lagi nunggu kamu bales bbm nih, sudah makan belum?”
“sudah” jawabnya.

Sepanjang malam kami terus saja bbman tanpa henti sehingga waktu sudah menunjukan pukul 10.00 malam dan dia tidur karena takut bangun kesiangan.
“adnan aku tidur duluan ya”
“yasudah kalau kamu sudah mengantuk, see you tomorrow”
“ok see you”

Ke esokan harinya aku terbangun dari kasur dengan penuh semangat ternyata di hp ku sudah ada bbm dari dia yang mengatakan “morning, adnan jangan lupa sarapan sebelum sekolah, sampai ketemu di sekolah ya”
Pada saat di sekolah dia tampil berbeda, dan senjang hari aku tak henti berbicara kepadanya,bercanda, dan hal hal itu yang membuat ku semangat untuk pergi sekolah selama di kelas pun aku semangat terlebih jika ada tugas kelompok dan sekelompok dengannya.

Hari demi hari, bulan demi bulan, aku semakin sayang kepadanya, entah kenapa perasaan itu seperti mengalir bagaikan air yang berjalan begitu saja di lintasan, tetapi lintasan yang di lalui air tuk berjalan sampai kehulu tak mudah, ada saja batu yang menghadangnya. Begitupun aku dan vany ada saja kita masalahnya, entah itu salah paham atau yang lainnya, tapi itulah namanya kasih sayang, yang akan di uji oleh sebuah ujian untuk membuktikan bahwa kita tulus menyayanginya tampa alasan sedikitpun. Ya masih sama seperti air yang berjalan, batu itu akan menghalagi air itu untuk membutikan seberapa sungguhnya air itu untuk melewati batu tersebut.

Bulan demi bulan aku sama vany melewati, dan pada akhirmnnya di bulan november pada saat kita anniversary yang ketiga bualn, aku merasa vany berubah, dia lebih cuek, kurang care, dan jarang sekali membalas bbmku meskipun aku melihatnya sedang menggunakan hpnya.

Masalah ini sempat mebuat hubungan kita jenuh. Terutama diriku, aku terkadang jenuh tetapi disisi lain dia juga suka sama cowok lain, dan hal itu aku mendengarnya dari sahabat ceweknya, sahabt ceweknya ini namanya dina , dia sangat dekat dengan vany, sehingga dia pasti tau kenapa vany berubah.

“din din din” ujar ku memangil dina
“ya ada apa?” sahutnya
“gua mau ngomong soal vany din” ujar ku kembali
“ngomong soal vany?soal apa ya?”
“lo tau gak din dia akhir akhir ini vany kenapa, sikapnya berubah gitu ke gua,dia suka ya sama cowok lain?” tanya ku
“yang kurang lebih begitu, dia lagi deket sama cowok yang namanya si andar” beritahunya,
“deketnya udah lama din?” tanya ku kembali
“ya begitu deh,cukup lah”
“yasudah thanks yaa”

Untung saja dina ini orangnya mudah terbuka,jadi agak tidak teralu sulit untuk bertanya soal vany ke dia.
Pada saat bel pulang sekolah berbunyi aku berusaha menumi vany, namun vany terus saja menghindar dengan banyak alasan.

“van..van.. vany..” panggil ku
“iya”
“aku mau tanya, apa kamu lagi deket sama cowok lain?” tanya ku,
“udah ya adnan kita jangan bahas ini dulu aku mau cepet pulang badan ku agak gak enak” menghindarnya.

Sepanjang perjalanan aku terus saja menghubungin vany, mencoba menelpon ataupun bbm, tetapi usaha itu sia sia. Sampai pada malam hari aku terus saja menghubunginyan dan sampai ketika ia membalas dan kagetnya dia meminta putus.

“vany?” chat ku mencari dia
“iya adnan?”
“kamu belum jawab pertanyaan ku di sekolah, kamu lagi dekat sama cowok lain?” tanya ku
“maaf adnan aku gak bermaksud menghianati kamu, tapi aku mau kita udahan dulu pacaranyta, aku lelah, aku tau belankangan ini kita sering berantem, mungkin kamu terkekang dengan kehadiran aku, maka dari itu aku minta kita putus dulu” ujarnya yang membuatku terdiam sesaat,
“tapi van, putus itu bukan solusinya, pacaran atau suatu hubungan pasti ada kalanya berantem dan itu wajar” balas ku untuk mempertahankannya,
“maaf tapi ini udah keputusan ku aku harap kamu mengerti” balasnya kembali
Dan setelah itu dia tidak memberi ku kabar lagi, bagai jatuh tertimpa tangga, hal itu berlalu begitu cepat baru saja aku pacaran besoknya putus.

Ke esokan harinya pada saat aku terbangun, seperti berbeda dengan sebelumnya, dan pada saat di sekolah aku mengetahui vany pacaran dengan andar, pada saat itu pun aku hancur, seperti benteng cina yang di bangun selama 50 thun dan hancur oleh sebuah bom dalam waktu 5 detik.
Pada waktu itu aku mengetahuinya dari sahabat ku lutfi, dia mengetahuiya juga dari dina, terlebih lutfi dengan dina cukup dekat.

“nan?” sahut lutfi
“ada apa fi” ujar ku
“lu udah tau kalau vany jadia sama andar?” tanyanya,
“belum, emang jadian kapan?”
“Tadi pagi kata dina,gua pikir lu udah tau”
“gua belum tau sama sekali kalau vany jadian pagi ini soalnya gua baru putus semalam”
“hah? Lu baru putus semalem, dina bilang lu putus udah lama dari vany, dina di kasih tau vany lagi”
“ah bohong itu”
“yasudah sob, santai aja, cewek banyak, gua tau lu patah hati sekarang, tapi move on men” semangatnya kepada ku.

Mengehatuhi itu aku seharian diam seribu bahasa,di kelas, aku masih heran secepat itu kah vany melupakanku, dan hal itu yang membuat aku bertanya tanya, dan aku menyimpan keyakinan bahwa masih ada perasaan sedikit di vany untuk ku.

Dan malam harinya aku chat dia, untuk memberiakan selamat atas jadiannya mereka, dengan berat hati pun aku mendoakannya.

“selamat ya vany yang jadian sama andar, semoga kalin lebih baik” ujar ku di chat
“iya adnan maaf ya,aku gak bermaksud menyakitimu” balas dia.

Sejak malam itu aku pun berusaha melupakan vany, aku dekat dengan berberapa cewek, tetapi tak ada yang mampu membuat ku penasaran, mungkin karena begitu istimewanya vany dalam hati ku.

Sampai pada akhirnya kurang lebih 2 minggu aku mendengar kabar hubungan mereka,dan yang aku dengar adalah hubungan ,mereka tak di sukai oleh bereberapa temanya vany, karena ada yang suka sama andar dan vany terkesan mengambil andar.

Mendengar hal itu pun aku langsung bertanya pada lutfi dan dina, dan kebetulan pula mereka sedang makan di kantin.

“hai din,fi ... “ sapa ku kepada mereka
“iya nan? Whats happens?” ujar lutfi
“gua mau nanya soal hubungan vany and andar” ujar ku
“nanya soal apa nan?” kata dina
  gua dengar mereka putus karena vany seolah olah ngerebut andar ya?” tanyaku pada mereka,
“kayaknya sih begitu” perjelas lutfi
“kalau vany curhat ke gua sih dia gak mau cari gara gara makanya mereka putus” sambung dina
“artinya mereka benar putus?” tanyaku kembali
“yap benar mereka putus, dan gak mungkin balikan lagi” perjelas dina
“ya bisa jadi sih, memang kenapa nan?lu mau balikan?” tanya lutfi
“gak juga, Cuma pengen tau aja tentang mereka “ bantah ku,
“yasudah kalau begitu kalau lu mau balikan juga ga salah kok, vany memang lebih baik sama lu” jelas lutfi,

Aku terus kepikiran tentang hubungan mereka berdua, pikiran ku menisyaratkan aku akan balikan dengannya, dan hatiku pun sama. Aku ingin bertanya langsung pada vany tetapi aku merasa malu, karena urusan itu bukan urusan ku lagi.

Akhirnya kuputuskan untuk bertanya kepada vany pada malam hari via chat bbm. Aku masih berharap vany terbuka dengan ku untuk menceritakan semuanya. 

Pada malam harinya aku menanyakan ke vany
“hai vany” sapa ku di chat
“iya nan” jawabnya
“aku mau tanya sesuatu ke kamu boleh tidak ?” tanyaku meminta izin
“iya nan tanya saja kalau mau nanya”
“van aku tau kamu putus sama andar, aku mau nanya kamu kenapa bisa putus sama dia?” tanya ku kepadanya
“nan, aku putus karena kita berdua ya karena kita memang tidakk bisa bersama lagi, dn tak akan pernah bisa” jawabnya
“terus soal kabar yang kamu ngerebut anadr itu benar?”
“kalau itu aku gak tau tapi aku seperti mereasa begitu”
“yasudah kalau kamu sama dia memang begitu aku cuman bisaberdoa yang terbaik buat kamu”
“ok thanks ya nan” ujarnya.

Semenjak malam itu aku ke pikiran untuk balika sama dia, entah pikiran dan niat itu terus sejalan aku takbisa membohongi diriku sendiri. Dan ini semua berjalan begtu cepat.

Keesokan harinya aku berangkat sekolah dan melihat vany tampak berbeda, dia terlihat lebih senang dan pada istirahat aku menegur dia,

“hai van,sendirian aja nih, lagi seneng pula” goda ku tengah menyapanya
“iya nan, aku gak tau kenapa lagi seneng banget hari ini, seperti membuka lembaran baru tetapi di dalam lembaran itu terdapat lembaran lama” ujarnya vany,
“mungkin lembaran lama itu yang akan selalu menemani mu dalam lembaran baru van”  sambung ku
“ciee ada yang mau balikan nih” goda dina yag tiba tiba muncul
“kagak ah biasa aja”
“biasa apa bisa balikan bro” sahut lutfi
Dan pada saat itu aku pun langsung pede untuk mengajak balikan vany, terlebih vany seperti memberi isyarat, dan mulai itu pun aku mengajak dia nonton di salah satu mall.

“vany, kita nonton yuk” ajak ku
“nonton apa? Dimana?” tanya nya
“ya apa aja yang seru deh”
“yaudah ayo deh” dia menerima ajakan ku

Aku langsung bergegas pulang dan bersiap untuk pergi bersama vany, entah mengapa aku sanghaat bersemangat untuk jalan bersamnya. Setelah aku selesai bersiap siap aku langsung berangkat kerumahnya.dan setelah aku menjemput vany aku langsung pergi ke tempat mall yang akau tuju untuk menonton, dan pada waktu itu aku menonton film yang bergenre horror. Dan pada saat setelah selesai menonton kami makan dan di situ aku mengajak dia balikan.

“van?”
“hmm iya?”
“balikan yuk?” ajakku
“hah? Balikan? Kamu seirus?” tanyanya
“iya serius, aku masih sayang sama kamu, aku sulit melupakan mu vany, kamu teralu istimewa buatku”
“iya aku juga masih sayang sama kamu” jawabnya yang membuat ku senang seperti jatuh tertimpa duit 1 miliyar
“jadi kita balikan?” tanya ku mempertegas
“iya adnan”

Dan setelah balikan dan makan, aku mengantar dia pulang, dan malam itu tepat 27 februari, aku balikan sama dia dan menjalani hari hari bersamanya kembali, seperti sedia kala,
Memang benar kita selalu membuka lembaran baru, tetapi di dlam lembaran baru terdapat goresa atau kalimat lama yang akan mengisi lembaran itu, tetapi setiap lembaran pasti ada halaman terkahir yang harus di isi dan memang harus di akhiri, memang bukan akhir tetapi itu adalah sebuah lembaran terkahir yang akan isi dan berganti buku.
Sama seperti aku dan vany ada lembaran terkahir. Setelah aku balikan hari demi hari,bulan ke bulan, dan sampai waktu yang terasa sangat cepat sekali berjalan. Waktu itu aku sedang melaksanakan ujian nasional,, memang aku selama UN masih berhubungan dengan vany, tetapi pada saat kami lulus kami terpisah, vany di jakarta dan aku harus berangkat ke jogja bersama lutfi untuk melanjutkan study, dan disitu mulai terbongkar, vany kembali bermain dengan cowok dan aku pun tak sadar terpukau oleh seorang wanita di sana. Lalu vany pun bertanya pada ku tetang siapa wanita itu.
“adnan?”
“iya van?”
“apa benar kamu dekat sama seorang cewek di sana?”
“engga, dia Cuma teman biasa?” bantah ku
“kamu jangan bohong, aku mendengar semua dari lutfi, kalau kamu gak bisa sama aku bilang saja, tak usah seperti ini, aku tau aku pernah kayak begini, tapi aku gak mau hal ini terjadi kembali” jawabnya yang membuat ku tak bisa berkata banyak,
“maaf vany aku sayang sama kamu kok” tanya ku untuk menghiburnya.”
“iaya aku masih percaya”

Setelah dari itu hunbungan ku sempat membaik sesaat, tapi memang namanya waktu pasti akan memisahkan, aku tak tahan dengan keadaan semua ini,dan pada akhirnya aku putuskan untuk berpisah dengan vany.

“vany”
“iya?”
“kita putus ya?,maaf aku begini mungkin aku memang bukan yang terbaik buat kamu, tapi aku begini karena keadaan, aku tau aku salah, tapi aku capek dengan semua ini van” penjelasan ku
“yaudah nan, kalau hungan kita memang tidak bisa di pertahankan aku hanya bisa nurut apa yang menjadi kemauanmu” jawabnya
“makasih atas semuanya van, kamu udah mengisi hari hari ku, thanks for all vany” kata terakhir ku
“thanks for all juga adnan karena kamu uga mengisi hari aku” kata terakhirnya

Dan mulai pada saat itu aku benar benar merasa kehilangan, I Was Born To Tell You I Love You,  hanya kata itu yang ada dalam pikiran ku, aku memang kehilangan cintanya, cinta yang pernah mengisi ruang di hati ku,dan terkadang aku merindukan segalanya dengan dia canda tawwa, sedih, senag, dan lain sebagainya, kenangan yang tersisa hanyalah bingkai foto aku dan dia.

Dan mungkin itu cerita yang ada di lembaran terakhir yang dapat kita tuliskan, dan aku yakin vany telah membuka lebaran baru bersama dengan lainya, dan jujur kebodohan yang ku buat selama hidupku adalh melepaskan cinta yang mungkin menjadi abadi, cinta yang sangat istimewa dan tak akan ada yng mampu menggantikannya.

I Was Born To Tell You I Love You, aku ingin memberikan seuntaikata itu untuknya, karena memang aku terlahir untuk mengatakan cinta padanya, dan memang kepadanya.

Memang lembaran terakhir bukan akhir dari buku yang bisa aku tulis, tetapi dari lembaran terakhir itu tak ada lagi goresan di lembaran baru yang berasal dari lembaran sebelumya, sampai saat ini aku belum bisa melupakan lembaran terkhir itu yang artinya aku belum bisa melupakan vany, tetapi aku belajar di lembaran baru bahwa melupakan itu pelajaran, dan dari melupakan itu kita belajar bahwa masih ada cerita yang lebih panjang yang masih bisa di tuliskan di lembaran beikutnya.

“ I WAS BORN TO TELL YOU I LOVE YOU”
THE END

Senin, 04 Agustus 2014

Kapan? Bertanya tentang Memberikan Kepercayaan




Ya kapan? Itu pertanyaan yang masih terlintas di pikiran gua, lebih tepat salah satu yang paling gua pikirkan.

Ya kalau di pikir pikir tunggu apalagi, deket? Udah lama, kenal? Udah lama juga,pdkt? Jangan tanya, nyatain perasaan? Udah juga, jadian? Nah itu dia yang masih buat gua bimbang.

Gua pun gak tau kenapa gua bisa begini, rasa gua ini ingin jadian,hati pun begitu, tapi kenapa otak gua ga pernah sinkron sama hati gua. Kenapa gua selalu begini. Mungkin kepercayaan yang masih ragu, hidup selalu belajar. Ya begitupun gua selalu belajar dari masa lalu.

Gua belajar dari masa lalu yang salah arah. Pada saat gua udah bener bener percaya,dan seketika itu juga kepercayaan itu hancur. Ya ibaratnya kayak orang bangun tembok cina, dan seketika itu juga tembok itu hancur oleh satu yang yang tak bertanggung jawab.

Gua selalu menaruh kepercayaan. Tetapi ketika itu di hancurkan maka tiada lagi kepercayaan itu. Mungkin itu masalah gua saat ini.entah apa yang gua pikirkan, tapi ini yang gua rasakan,gua udah berkali kali jalan,nonton,makan dll, tapi kenapa buat jadian itu susah, ada apa dengan hati dan pikiran ini.

Begitu besarkah rasa takut kehilangan kepercayaan? Jika dia mampu memberikan kepercayaan yang sama, maka hati ini tak akan pernah meragukan sedikit pun kepercayaan itu, dan pastinya akan membuat sesuatu yang tidak yakin menjadi yakin.

Berilah aku kepercayaan itu, dan pada saat itu juga waktu yang sangat di inginkan terjadi.

Pengikut

Translate